Sabun Antiseptik untuk Daerah
Kewanitaan,
Amankah?
PUTRI AMANDA. SCORE. BATCH 2012
Tubuh manusia terdiri dari banyak
sekali bakteri. Tapi kita tidak perlu khawatir, karena memang ada bakteri yang
normal ditemukan di tubuh manusia, disebut dengan flora normal. Tidak normal
jika pada tubuh kita tidak ditemukan bakteri ini. Tidak semua bakteri bersifat
pathogen (dapat menyebabkan penyakit). Faktanya, sebagian besar bakteri dalam
tubuh kita adalah bakteri baik. Contohnya saja, bakteri dalam saluran
pencernaan dapat membantu tubuh kita dalam proses penyerapan makanan. Meskipun
selain adanya bakteri baik, ada juga bakteri jahat, namun jumlahnya jauh lebih
sedikit.
Hal
tak kalah pentingnya yang harus kita ketahui, di tubuh kita juga ada bakteri
baik yang memiliki potensi menjadi jahat. Bakteri baik yang berpotensi jahat
ini biasanya adalah bakteri ‘transient’ (flora yang hidup sementara di tubuh).
Bakteri ini akan berkembang menjadi pathogen ketika bakteri ‘resident’ (flora
yang hidup menetap di tubuh) habis atau berkurang jumlahnya dengan sangat
signifikan. Karena bakteri ‘resident’ fungsinya adalah untuk mencegah
berkembangnya bakteri-bakteri jahat.
Bakteri Laktobasil contohnya,
bakteri ini normal terdapat di vagina. Keberadaan bakteri ini mencegah
berkembangnya bakteri-bakteri yang bersifat pathogen dengan beberapa cara. Yang
pertama, yaitu dengan memproduksi asam dari karbohidrat. Hal inilah yang menjaga
pH vagina tetap rendah. pH yang rendah pada
vagina dapat mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan. Cara yang
kedua adalah, dengan menghasilkan H2O2 yang bersifat
toksik bagi bakteri pathogen.
Lalu apa yang terjadi jika daerah
kewanitaan tersebut sering dibersihkan dengan sabun antiseptic? Tentu saja
Laktobasil akan berkurang jumlahnya atau malah habis. pH vagina akan naik, dan
tidak ada zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri jahat!
Ujung-ujungnya adalah, vagina jadi mudah terkena infeksi. Hubungan seksual jadi
terganggu dan, ada kemungkinan infeksi tersebut dapat tertular melalui cara
ini.
Jadi, penggunaan antiseptic di
daerah kewanitaan, apalagi jika sering, sangat tidak disarankan. Cukup dengan
sabun biasa saja. Atau, jika Anda ingin menggunakan pembersih yang khusus,
pastikan pH-nya rendah dan tidak mengandung antiseptic.
0 komentar