Contact Form

 

Artikel : Ayo, Kita Kenali dan Atasi Dehidrasi pada Anak!



Dehidrasi dapat terjadi pada setiap golongan umur. Akan tetapi, dehidrasi dapat muncul lebih cepat dan berbahaya jika terjadi pada anak. Terutama jika anak sebelumnya menderita diare, maka resiko terkena dehidrasi menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk setiap masyarakat - terutama kaum ibu- untuk mengetahui apa itu dehidrasi dan apa saja tanda dehidrasi pada anak.

Dehidrasi adalah kondisi kekurangan cairan pada tubuh. Keadaan ini dapat muncul oleh banyak sebab seperti diare berat, muntah. Dehidrasi dapat juga terjadi pada seseorang dengan penyakit berat sehingga orang tersebut tidak bisa mengkonsumsi cukup makanan ataupun cairan untuk kebutuhannya.

Tanda dehidrasi pada bayi berusia 0-1 tahun adalah mulut kering, bibir pecah-pecah, saat menangis tidak mengeluarkan air mata, bayi terlihat mengantuk, lemas dan gelisah, tangan dan kaki pucat, kencing berkurang yang berwarna kuning pekat dan bau. Dapat juga terlihat oleh ibu bahwa mata bayi lebih cekung, ketika meraba ubun-ubun bayi terasa ada cekungan. Jika dehidrasi berat maka ditandai dengan tekanan turgor tubuh yang menurun sehingga ketika kulit anak dicubit, tidak segera kembali. Tanda dehidrasi pada balita hampir sama dengan bayi. Pada anak dengan dehidrasi ringan, maka frekuensi buang air kecil menurun, terlihat sangat haus dan akan menghabiskan minum dengan segera.

Dehidrasi yang sangat berat pada bayi ataupun balita akan menyebabkan denyut nadi yang cepat dan lemah, pernapasan yang cepat dan dalam, demam, kejang yang berakhir pada kematian. Oleh karena itu sebaiknya para ibu dapat cermat mengenali tanda dehidrasi pada anak.

Nah, setelah kita mengetahui tanda dehidrasi, bagaimana kita mengobatinya? Kita dapat melakukan ini dengan memberikan banyak cairan/rehidrasi pada anak. Yaitu dengan memberikan sup, bubur, atau bahkan air mineral. Kita juga bisa memberikan larutan oralit. Sedangkan untuk bayi, akan lebih baik bila tetap diberikan ASI sebelum diberikan cairan lainnya.

Larutan oralit dapat mengobati dehidrasi, terutama dehidrasi yang disebabkan oleh diare berat. Cara membuat oralit cukup mudah, yaitu hanya dengan air mineral, gula dan garam. Dengan komposisi larutan oralit sebagai berikut:
1.      1 Liter air mineral
2.      Setengah sendok teh garam
3.      8 Sendok teh gula

Catatan:
-Dapat juga diberi tambahan setengah cangkir jus buah atau air kelapa jika tersedia.
-Ukuran ini berlaku untuk 1 liter air mineral. Jika hanya 200 ml air mineral, maka hanya diperlukan 1 sendok teh gula, dan ¼ sendok teh garam.
-Jumlah gula dan garam dalam sendok teh tidak menumpuk pada sendok teh, melainkan rata dengan pinggir sendok teh
-Sebelum memberikan gula, sebaiknya dipastikan dahulu bahwa rasa cairan tidak lebih asin dari rasa asin air mata.

            Berikan larutan oralit pada anak dengan dehidrasi sedikit demi sedikit, sampai anak mulai kencing dengan jumlah yang normal. Anak biasanya membutuhkan 3 liter atau lebih per hari. Sedangkan bayi biasanya membutuhkan 1 liter per hari ataupun 1 gelas tiap diare. Namun jika dehidrasi semakin berat, ataupun muncul gejala bahaya dehidrasi berat lainnya, segeralah pergi ke dokter. Anak mungkin membutuhkan cairan lewat infus dengan segera. Oleh karena itu, mari kita kenali dan atasi dehidrasi dengan segera!


Nadya Woro Nastiti

SCOPH CIMSA BEM KM FK UNAND

Total comment

Author

Unknown

0   komentar

Cancel Reply