Contact Form

 

PROPER TENTS (Improving our pre and post disaster management skills)

PROPER TENTS
(ImPROving Our PRE and Post DisasTEr ManagemeNT  Skills)

Indonesia merupakan negara dengan lokasi geografis yang terletak diantara dua benua dan dua samudera. Indonesia menjadi daerah rawan bencana karena beberapa alasan. Salah satunya karena faktor alam. Negeri ini berdiri di atas pertemuan lempeng-lempeng tektonik, akibatnya negeri ini berada di atas jalur gempa. Negeri kita ini juga memiliki banyak gunung berapi yang aktif. Iklim kita yang tropis juga bisa menyebabkan banyak tanah yang rusak.Bencana alam seperti longsor, misalnya, itu karena curah hujan di Indonesia cukup tinggi.

Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang ada di negara Indonesia dan menjadi salah satu provinsi yang rawan bencana. Contohnya gempa bumi yang melanda Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009 dan menelan korban lebih dari 1000 jiwa. Selain itu Sumatera Barat juga rawan akan terjadinya longsor dan banjir bandang. Kenyataan ini menuntut kita sebagai mahasiswa kedokteran untuk paham dan mampu mengadakan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai pencegahan dan penanggulangan penyakit pasca bencana.

Center for Indonesian Medical Students' Activities (CIMSA) merupakan organisasi mahasiswa kedokteran Indonesia berbasis aktivitas yang bersifat nirlaba, independen, nasionalis, inklusif, non-politik, dan non-partisan. CIMSA terbentuk dari keinginan akan hadirnya organisasi yang berdasarkan aktivitas yang berkelanjutan untuk dapat meningkatkan kontribusi mahasiswa kedokteran Indonesia dalam meningkatkan kesehatan Indonesia. Salah satu fokus kegiatan CIMSA adalah meningkatkan pengetahuan mahasiswa kesehatan mengenai kegawatdaruratan bencana. Hal ini bertujuan agar membantu mengurangi angka morbiditas dan mortalitas yang ditimbulkan bencana.

Acara Proper Tents dimulai dengan pembukaan dan sambutan yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi oleh LORP mengenai ranah kerja SCORP. Materi ini diberikan dalam rangka menyatukan persepsi yang sempat tumpang tindih dengan ranah kerja SCO lain. Setelah pemberian materi dari LORP, dilanjutkan dengan pemberian materi dari CHRT team yang telah mengikuti pelatihan bersamaan dengan dilaksankannya October Meeting kemaren di Yogyakarta. CHRT team ini memberikan materi berupa perancangan kamp pengungsi dan pemulihan psikologi korban pasca bencana. Untuk memperkuat pemberian ilmu oleh pemateri tadi, diadakanlah pembuatan maket pengungsian sederhana dalam beberapa kelompok dengan mempertimbangkan poin poin yang telah diberikan pemateri. Setelah pembuatan maket selesai, para peserta diharuskan mempersentasikan hasil diskusi dan pembuatan maket mereka.

            Setelah pengumuman kelompok dengan susunan maket dan presentasi yang bagus, waktu yang tersisa disebabkan gagalnya panitia memperoleh pemateri, diisi dengan bonding antara member SCORP.

Total comment

Author

Unknown

0   komentar

Cancel Reply