Contact Form

 

Benjolan di Payudara? Bisa Jadi Kanker Payudara!



Jika para scophian wanita menemukan benjolan di payudara harap waspada karena bisa jadi itu adalah salah satu tanda kanker payudara . Scophian, mungkin kalian tidak asing lagi dengan kanker . kanker adalah  penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.   Penyakit kanker adalah penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan. Saking ganasnya penyakit ini, ribuan orang meninggal karena penyakit kanker di berbagai belahan dunia termasuk Taiwan. Di Taiwan, kanker menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi.
Di Indonesia sendiri, persentase kematian akibat kanker telah mencapai 6,6 persen. Dan diprediksikan akan terus meningkat sampai 60 persen sampai tahun 2030.
Bahkan menurut organisasi kesehatan dunia WHO, kanker disebut sebagai penyakit tidak menular yang paling banyak menyebabkan kematian nomor dua sedunia, setelah penyakit jantung. Untuk Indonesia, kanker yang paling berbahaya adalah Kanker Payudara dengan angka kejadian 32 % dari kasus kanker yang ada  dan kebanyakan berobat pada stadium lanjut . Ada beberapa factor yang menyebabkan kanker payudara
·  Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur.
·  Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara.
·  Obesitas: Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. ·  Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara·  Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara.
·  Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun
 Bagi orang orang yang termasuk memiliki beberapa factor diatas ada baiknya waspada ,  Pada kanker payudara sendiri bisa di deteksi dini . Cara mendeteksinya pun cukup mudah dan sederhana yaitu dengan SADARI ( Pemeriksaan Payudara Sendiri ) adapun langkah langkahnya
1. Tubuh menghadap cermin dan kedua tangan di pinggul. Sambil berkaca perhatikan bentuk dan ukuran payudara. Perhatikan juga warna putingnya. Ukuran dan bentuk payudara idealnya tidak sama antara kanan dan kiri. Arief mengatakan wanita mulai waspada bila salah satu payudara bertambah besar, atau berubah bentuk.
2. Angkat tangan ke atas dan perhatikan kembali penampakan payudara. Pada posisi ini perhatikan apakah ada lesung, luka, atau keriput pada kulit payudara. Posisi ini juga memungkinkan untuk kembali melihat apakah puting berubah posisi
3. Pencet puting payudara. Dalam posisi ini perhatikan apakah puting mengeluarkan cairan kekuningan, kemerahan, atau darah. Cairan yang keluar menandakan adanya perubahan dalam sel payudara.
4. Periksa payudara dengan gerak memutar. Tahap ini sebaiknya dilakukan dengan posisi tidur. Tangan diangkat bersamaan dengan payudara yang akan diperiksa. Gerakan memutar dimulai dari puting, hingga batasan payudara kanan dan kiri.
5. Semua gerakan sebaiknya dilakukan dalam posisi berdiri, duduk, dan tidur. "Terkadang dalam posisi berbeda baru diketahui bila ada benjolan atau luka”

Pemeriksaan dilakukan biasanya 10 hari setelah haid . Ada baiknya  payudara dalam keadaan licin saat diperiksa. Kondisi ini akan memudahkan pemeriksaan. Area pemeriksaan juga sebaiknya meluas sampai ketiak. Kanker payudara umumnya menyerang wanita berusia 40 tahun lebih.
Meski begitu tidak menutup kemungkinan wanita usia muda mengalaminya. Karena itu sebaiknya rutin melakukan Sadari. Sebetulnya sejak payudara mulai tumbuh, saat itu wanita mulai berisiko,
Pemeriksaan Sadari memiliki sensitivitas 90 persen, namun spesifikasi 10 persen. Karena kondisi ini, Arief menyarankan wanita secepatnya konsultasi ke dokter bila menemukan benjolan. Selanjutnya dokter yang akan melakukan tes dan tindakan lanjutan.


Pratiwi Rulinny
SCOPH CIMSA UNAND 2012
Ulin_biolovers@rocketmail.com

Total comment

Author

Unknown

0   komentar

Cancel Reply