Contact Form

 

Kini Nikmat, Nanti Laknat


Pagi WORLD ! sekilas membahas rokok nih, sekarang ini kan banyak tuuh orang jual rokok dengan berbagai merk tapi kenapa mereka tak kunjung takut akan resikonya ya? nah mungkin artikel aku ini bisa membantu semoga para perokok bacaaaa niiih AMIN
Setiap tahun, berulang-ulang kali ‘pasukan’ perusahaan rokok/tembakau mengiklankan agar produknya terjual, dan berulang- ulang kali pula beberapa tim kesehatan termasuk pemerintah mempromosikan untuk tidak mengonsumsi rokok. Tapi Apakah usaha mereka berhasil? Tampaknya perusahaan rokok lebih unggul, betul tidak? Mengapa ini bisa terjadi? Bukankah sudah tampak bukti nyata risiko mengisap rokok dan menghirup rokok? Jadi mengapa ini tetap terus terjadi? Mungkin “ nikmat “ menjadi jawabannya mereka. Betul nikmat atau tidaknya sepertinya itu hanya perasaan mereka saja.
Sebagaimana kita ketahui rokok berisikan tembakau yang salah satunya mengandung nikotin - zat yang mengakibatkan kecanduan, beberapa perokok menganggap ketika stres, atau setelah lelah bekerja, rokok salah satu penenang mereka. Dan lagi-lagi itu hanya sugesti saja. Berdasarkan penelitian, studi terakhir yang diselanggarakn di london school, merokok menimbulkan efek yang sebaliknya, yaitu dapat menimbulkan tingkat stress yang berkepanjangan dan meningkat dan tidak menurunkan stress, untuk yang ketergantungan pada rokok merokok hanya dijadikan alat untuk melarikan diri dari stress.
Peneliti mendapatkan 469 orang yang diuji coba untuk berhenti merokok setelah mereka dirawat dengan penyakit jantung yang mempunyai tingkat stress yang sama dan percaya bahwa merokok dapat menghilangkan stress. Satu tahun kemudian, 41 persen di atur untuk tetap menjadi abstinent (tidak merokok). Setelah dilakukan kontrol terhadap beberapa faktor, peneliti menemukan bahwa pada abstinent terjadi penurunan stress yang signifikan (20 persen), dibandingkan dengan mereka yang tetap merokok yang menunjukan hanya sedikit perubahan. Studi lain juga menunjukan bahwa pada perokok terjadi peningkatan stress dan tekanan darah dan menurun ketika mereka berhenti merokok.

Jadi apa lagi yang membuat keuntungan mengonsumsi rokok/tembakau ini? Bukankah penderitaan yang akan kita terima? Tampaknya dari luar aktivitas ini menjadi menyenangkan tapi dari dalam tubuh zat yang kita hirup tadi sedikit demi sedikit mulai merusak sel tubuh. Hal ini tentunya dapat dijelaskan dengan nyata terpampang jelas sesuai Evidence Based Medicine. Mau tau apa aja? Baiklah yang pertama TAR, tar merupakan bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa menimbulkan iritasi bahkan kanker sehingga zat ini dapat membunuh sel dalam saluran darah, meningkatkan produksi lendir diparu-paru, dan menyebabkan kanker paru-paru. Kedua KARBON MONOKSIDA, gas ini  bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat oksigen dalam tubuh, mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen dan menghalangi transportasi dalam darah. Ketiga adalah AMONIAK – bahan kimia yang ditemukan dalam cairan pembersih. Digunakan dalam rokok untuk meningkatkan penghantaran nikotin. Zat ini mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru sehingga menyebabkan batuk.
Zat-zat asing berbahaya tersebut baru sebagian dari 4000 zat kimia yang terdapat dalam sebatang ROKOK, 40 diantaranya tergolong zat yang berbahaya misalnya : hidrogen sianida (HCN) , arsen, amonia, polonium, dan karbon monoksida (CO). Gimana para sahabat sekalian ? Masihkan anda berniat untuk merokok ? Masih ingin gaul dengan rokok tapi justru jadi jadul karena kulit makin keriput dan tidak sehat? Sebab selain bakal terkena berbagai penyakit, rokok juga bisa menyebabkan kanker(KANTONG KERING) alias menghabiskan banyak uang. Tau sendiri, harga satu bungkus rokok lumayan mahal. Ibarat membeli daun, dan daun tersebut tidak memberikan manfaat hanya penyenang mata melihat. So World say no tobacco day, we say no ROKOK in my body. Healthy inside Fresh Outside!

Total comment

Author

Unknown

0   komentar

Cancel Reply