Female
Genital Mutilation ‘what do you need to know about women circumcision’
Hai
CIMSAers, SCORA CIMSA UNAND mau berbagi cerita tentang project cetarnya nih, namanya
Female Genital Mutilation aka FGM dengan tema “What do you need to know about
women circumcision”. Woooow, dari temanya aja udah seru.
So,
FGM merupakan salah satu project dari SCORA yang bertujuan memberikan
pengetahuan dan gambaran kepada peserta dari kalangan mahasiswa kesehatan
mengenai topic female genital mutilation dari tiga sudut pandang yang berbeda,
yaitu dari segi kedokteran, segi agama Islam, dan segi adat minangkabau dan hak
wanita. Berlangsung di Gedung I Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang,
tanggal 6 November 2012 pukul 16.00 s.d 18.00
dengan
konsep acara berbentuk mini talkshow, dengan 3 orang pemateri yaitu dr. Syamel
Muhammad yang memberikan materi mengenai FGM dari segi medis, Ustadz Fadlan Mustiqa
yang memberikan materi dari segi agama, dan perwakilan dari Himpunan Wanita
Bundo Kanduang Sumbar yaitu bundo Hj. Nurainas Abizar yang memberikan materi
dari segi adat Minangkabau dan hak wanita. Acara ini diikuti oleh 127 orang
peserta dari mahasiswa kesehatan di Padang . Insert peserta Rp. 10.000 dengan
fasilitas snack, doorprize, dan sertifikat.
Pukul
16.00 hingga pukul 16.30 diadakan registrasi peserta, pada pukul 16.30 acara
dimulai dengan diawali pembacaan al-qur’an dan kata sambutan sekaligus
pembukaan acara. Kemudian pukul 16.45 acara talkshow dimulai hingga pukul 17.45
berakhir. Pukul 17.45 diadakan penyerahan kenang-kenangan pemateri, penyerahan
doorprize, dan penutupan acara
Fakta-fakta yang didapatkan dari acara mini talkshow ini diantaranya:
-
Female genital
mutilation adalah suatu tindakan mengangkat atau memotong atau menggores atau
tindakan lainnya yang dapat merusak, yang dilakukan pada bagian clitoris
ataupun bagian genitalia wanita lainnya seperti labia mayora dan labia minora
-
FGM banyak
dilakukan pada daerah-daerah di Afrika dan Asia
-
FGM dan women circumcision adalah hal yang
berbeda, dimana women circumcision adalah tindakan mengangkat jaringan kulit
berlebih yang bisa ditarik pada ujung klitoris, berupa preputium klitoris, dan
tidak lebih.
-
Dari segi
kedokteran FGM adalah tindakan yang merugikan dan banyak kerugiannya, contohnya
komplikasi pada masalah kesehatan reproduksi, biasanya akibat pengerjaan yang
kurang steril yang dilakukan secara non medis (dukun, dll.). sedangkan tindakan
women circumcision yang relative lebih aman, masih dalam kontroversi karena
belum jelas manfaat dan kerugiannya.
-
Dari segi hukum,
hingga saat ini Indonesia masih melarang tindakan FGM untuk dilakukan, sesuai
dengan permenkes, sedangkan tindakan women circumcision masih belum jelas
kedudukannya di dalam hukum, karena belum ada hukum yang mengatur tentang women
circumcision dan tindakan ini masih dianggap kontroversial.
-
Dari segi agama
Islam, dari hadist Rasulullah SAW diceritakan bahwa sunat (women circumcision)
itu sunnah bagi laki-laki dan perempuan. Dengan sunnah itu wanita bisa menjaga
kehormatannya dan membuat senang suaminya. Sedangkan tindakan FGM itu memang
haram, karena bersifan aniaya terhadap korban FGM itu sendiri
-
Dari segi adat
istiadat Minangkabau, diceritakan dalam Tambo bahwa women circumcision itu di
dalam adat adalah wajib, dan anak perempuan yang tidak disunat dianggap sebagai
sesuatu yang kurang pantas. Dan women circumcision tidak melanggar hak-hak
wanita, karena tindakan ini dinilai aman, tidak ada efek samping, sama seperti
sunat pada laki-laki, yaitu memotong preputium klitoris yang berlebih. Namun
tindakan FGM memang tidak ada terdapat di dalam adat, dinilai bersifat aniaya,
dan melanggar HAM.
-
Mampukah tindakan
women circumcision mengurangi ‘keganjenan’ wanita? Menurut segi kesehatan,
tindakan ini belum terbukti mampu atau
tidaknya membatasi hasrat seksual dan perilaku seorang wanita. Dari segi
adat, hal itu bersifat pameo, atau kata-kata orang tua dari zaman dulu, kalau
wanita disunat maka ia akan lebih menjaga diri dan tidak ‘gatal’
-
Benarkah tindakan
women circumcision mengurangi hak-hak wanita berupa kurangnya rangsangan akan
kenikmatan saat berhubungan suami istri? Menurut segi kesehatan, hal ini masih
belum jelas karena sulit membandingan apakah seseorang yang belum disunat lebih
mendapatkan kenikmatan dibandingkan wanita yang telah disirkumsisi, karena yang
merasakan rangsanan itu sendiri adalah masing-masing individu. Masih belum ada
hasil penelitian yang jelas mengenai hal ini.
Gimana teman-teman ? Sudah tau kan perbedaan FGM sama women circumcision ?
Semoga talkshow FGM SCORA kali ini menambah pengetahuan teman-teman :)
Be Autis with SCORA
Be ACTIVE with CIMSA