Apa sih itu ODHA?
ODHA adalah singkatan dari Orang
Dengan HIV/AIDS. Udah sering dengar kan tentang HIV/AIDS?? HIV (Human
Immunodefficiency Virus)itu adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penurunan
daya tahan tubuh, sehingga tubuh kita jadi sangat rentan oleh berbagai
penyakit. Sedangkan AIDS (acquired Immuno Defficiency Syndrome) adalah tahapan
lanjutan setelah seseorang terinfeksi virus HIV, ditandai dengan munculnya
gejala-gejala (sindrom) akibat penurunan sistem imun, berupa banyaknya penyakit
yang menyerang penderita, bahkan sampai meninggal.
HIV/AIDS memang merupakan
penyakit yang berbahaya dan telah merenggut banyak nyawa, namun tidak sedikit
juga ODHA yang hingga kini dapat hidup sehat setelah menjalani pengobatan. Walaupun
mungkin para ODHA belum bisa sepenuhnya sembuh dari HIV/AIDS, namun banyak juga
lhooo ODHA yang bisa hidup normal dan melaksanakan aktifitas sehari-hari
seperti biasanya.
Bagaimana sih rasanya jadi ODHA?
Soal yang satu ini, penulis juga kurang tahu, sebab
kita belum pernah mengalaminya. Tetapi cobalah bayangkan, bagaimana rasanya,
apabila seandainya kita yang divonis terinfeksi virus HIV, virus berbahaya yang
bisa merenggut nyawa, normalnya akan ada rasa takut dan depresi bagi si ODHA.
Belum lagi, adanya diskriminasi dan vonis dari berbagai pihak, bahkan pihak
keluarga, karena dianggap memalukan keluarga, masyarakat juga menilai mereka
sebagai orang yang tidak bertanggung jawab. Padahal, mereka sedang dalam
keadaan depresi dan sangat rapuh, namun mereka semakin dipojokkan oleh
orang-orang disekitarnya. Sedih bukan??
Bagaimanakah seharusnya kita
memperlakukan ODHA?
Naah, itu tadi pandangan penulis
tentang nasib kebanyakan ODHA. Mereka sedang dalam keadaan yang sangat rapuh
dan butuh dukungan, bukan dipojokkan. Dukungan pertama yang mereka butuhkan
adalah dari keluarga. Keluarga adalah tempat pertama bagi seorang ODHA untuk
bersandar, satu-satunya harapan ODHA untuk mengadu. Jika keluarga juga telah
menyalahkan mereka, siapa lagi yang akan berpihak pada mereka?? Dan juga
masyarakat janganlah menjauhi mereka, libatkan para ODHA dalam masyarakat dan
berikan dukungan-dukungan positif agar ODHA mampu menjalani hidup dengan lebih
optimis
Wah, kalo tertular gimana?
Mungkin inilah yang menyebabkan
kebanyakan orang-orang takut dalam berhubungan dengan ODHA. Kebanyakan orang
mendengar isu bahwa virus HIV ini sangat mudah menular. Memang tidak sepenuhnya
salah sih, namun, apabila kita mengetahui cara penularan dan cara mencegah penularannya,
maka, kita bisa berhubungan dengan ODHA dengan normal layaknya orang biasa.
Kalo begitu, gimana sih sebenarnya
cara penularan HIV AIDS itu??
1. Penularan
melalui cairan darah
Virus Hiv Aids bisa menular melalui transfusi darah. Biasanya melalui perantaraan jarum suntik yang tidak steril. Penggunaan jarum suntik secara bersamaan namun ada salah satu penderita yang ikut memakainya. Biasanya ini dilakukan oleh orang yang terbiasa mengkonsumsi Narkoba. Oleh karena itu kita harus mewaspadai dengan benar mengenai jarum suntik ini. Pastikan ketika menggunakan jarum suntik, gunakan yang masih baru dan steril serta sekali pakai. Contoh pemakaian jarum suntik yang berulangkali dalam kegiatan lain, misalnya : peyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya alat tindik, tato, dan alat facial wajah
2. Penularan Hiv Aids melalui sperma dan cairan Vagina
Cara ini adalah dengan penetrasi penis ke vagina tanpa alat pengaman. Orang-orang yang sering ganti-ganti pasangan akan cenderung lebih mudah untuk tertular penyakit tersebut. seks lewat anus juga akan berpotensi penularan virus tersebut. Waspadailah orang yang sering kawin cerai berulangkali.
3. Penularan Hiv Aids melalui air susu ibu
Para ibu yang sudah terkena virus Hiv Aids kemudian hamil dan menyusui anaknya, kemungkinan besar anak tersebut akan tertular virus Hiv Aids. 10 kehamilan dari ibu yang terkena virus Hiv sekitar 3 anak yang lahir akan tertular. Persentasenya sekitar 30%.
Virus Hiv Aids tidak akan menular dengan cara:
1. Makan dan minum bersama, atau pemakaian alat makan minum bersama.
2. Pemakaian fasilitas umum bersama, seperti telepon umum, WC umum, dan kolam renang.
3. Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya.
4. Lewat keringat, atau gigitan nyamuk
Virus Hiv Aids bisa menular melalui transfusi darah. Biasanya melalui perantaraan jarum suntik yang tidak steril. Penggunaan jarum suntik secara bersamaan namun ada salah satu penderita yang ikut memakainya. Biasanya ini dilakukan oleh orang yang terbiasa mengkonsumsi Narkoba. Oleh karena itu kita harus mewaspadai dengan benar mengenai jarum suntik ini. Pastikan ketika menggunakan jarum suntik, gunakan yang masih baru dan steril serta sekali pakai. Contoh pemakaian jarum suntik yang berulangkali dalam kegiatan lain, misalnya : peyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya alat tindik, tato, dan alat facial wajah
2. Penularan Hiv Aids melalui sperma dan cairan Vagina
Cara ini adalah dengan penetrasi penis ke vagina tanpa alat pengaman. Orang-orang yang sering ganti-ganti pasangan akan cenderung lebih mudah untuk tertular penyakit tersebut. seks lewat anus juga akan berpotensi penularan virus tersebut. Waspadailah orang yang sering kawin cerai berulangkali.
3. Penularan Hiv Aids melalui air susu ibu
Para ibu yang sudah terkena virus Hiv Aids kemudian hamil dan menyusui anaknya, kemungkinan besar anak tersebut akan tertular virus Hiv Aids. 10 kehamilan dari ibu yang terkena virus Hiv sekitar 3 anak yang lahir akan tertular. Persentasenya sekitar 30%.
Virus Hiv Aids tidak akan menular dengan cara:
1. Makan dan minum bersama, atau pemakaian alat makan minum bersama.
2. Pemakaian fasilitas umum bersama, seperti telepon umum, WC umum, dan kolam renang.
3. Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya.
4. Lewat keringat, atau gigitan nyamuk
Harapan penulis
Setelah membaca artikel ini, penulis
berharap, seluruh pembaca agar mau mencoba berusaha memberikan dukungan kepada
ODHA. Mereka butuh dukungan dan semangat positif, yakinkan pada setiap ODHA
bahwa mereka masih memiliki harapan. Dan juga, berilah pengetahuan kepada yang
belum terinfeksi agar tidak terkena infeksi virus HIV, dengan cara menjaga gaya
hidup yang baik. Dan mungkin apabila ada ODHA yang membaca artikel ini, jangan
menyerah, terus berjuang. Percayalah dirimu tidak sendirian, percaya bahwa ada
orang-orang yang peduli dan siap membantu. :)
By Gama Agusto Lonanda
SCORA
CIMSA BEM KM FK Unand