Jantung merupakan organ vital
yang mempunyai peranan yang sangat penting yaitu memompakan darah keseluruh tubuh.
Darah yang dipompakan mengandung oksigen yang dibutuhkan oleh semua jaringan yang
ada dalam tubuh. Jantung selalu berdetak, jika seandainya jantung tidak berdetak
lagi maka pada saat itulah seseorang dikatakan meninggal.
Jika membicarakan tentang jantung, maka kita pasti pernah mendengar
salah satu istilah yaitu gagal jantung. Tapi apa makna sebenarnya dari gagal jantung
tersebut? Gagal jantung adalah sindrom klinis atau sekumpulan tanda dan gejala yang
ditandai dengan sesak nafas baik ketika beristirahat maupun beraktivitas yang disebabkan
oleh kelainan struktur atau fungsi jantung. Gagal jantung ini merupakan gawat medis
yang jika tidak ditangani akan menyebabkan kematian. Bagaimana hal tersebut bisa
menyebabkan kematian? Ketika tejadinya suatu gangguan seperti gagalnya ventrikel
berkontraksi efektif menyebabkan terganggu bahkan berhentinya sirkulasi darah normal.
Akibat kekurangan penyediaan darah, sel menjadi mati karena kekurangan oksigen.
Akibat selanjutnya adalah berkurangnya pasokan oksigen ke otak yang dapat
menyebabkan kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas dengan tiba-tiba.
Gagalnya ventrikel berkontraksi efektif menyebabkan kontraktilitas
ventrikel kiri yang menurun mengurangi curah sekuncup, dan meningkatkan volume
residu ventrikel. Dengan meningkatnya EDV (volume akhir diastolic ventrikel),
maka terjadi pula pengingkatan tekanan akhir diastolic ventrikel kiri (LVEDP).
Derajat peningkatan tekanan tergantung dari kelenturan ventrikel. Dengan
meningkatnya LVEDP, maka terjadi pula peningkatan tekanan atrium kiri (LAP)
karena atrium dan ventrikel berhubungan langsung selama diastole. Peningkatan
LAP diteruskan ke belakang ke dalam anyaman vascular paru-paru, meningkatkan
tekanan kapiler dan vena paru-paru. Jika tekanan hidrostatik dari anyaman
kapiler paru-paru melebihi tekanan onkotik vascular, maka akan terjadi
transudasi cairan ke dalam intertisial.
Gagal jantung bisa menyerang siapa saja, terkhusus pada para
lansia yang mana fungsi organ tubuhnya mulai menurun. Menurut penelitian, gagal
jantung jarang pada usia di bawah 45 tahun, tapi menanjak tajam pada usia 75 – 84 tahun.
Semua penyakit mempunyai gejala-gejala yang timbul yang menjadi
dasar ditegakkannya suatu diagnosis penyakit. Berati untuk gagal jantung sendiri,
pasti ada tanda-tanda atau gejala yang ditimbulkan, seperti :
1. merasa lemah dan lelah
Lemah dan lelah yang dirasakan setelah latihan
fisik disebabkan karena jantung tidak bisa memompakan darah seperti biasa, sehingga
darah yang diedarkan sedikit. Darah sedikit berati oksigen kurang, berati otot mendapatkan
oksigen yang sedikit sehingga mudah lelah dan lemah.
2. Terjadi pengumpulan cairan (udem)
Pengumpulan cairan salah satunya di paru-paru bisa
menyebabkan sesak nafas. Awalnya mungkin akan sesak nafas ketika melakukan aktivitas,
jika semakin parah sesak nafas akan timbul ketika sedang tidak beraktivitas. Contohnya,
ketika tidur berbaring cairan akan bergerak ke paru-paru sehingga menimbulkan sesak
nafas.
Nah loh, kalau udah ada gejala-gejala seperti diatas harus bagaimana?
Penanganan pada penderita gagal jantung ini biasanya dilakukan tindakan yang bertujuan
untuk meningkatkan cardiac output atau menurunkan beban kerja jantung. Pembatasan
natrium juga merupakan salah satu cara yang penting dalam pengobatan gagal jantung
ini. Obat-obat diuretika mwnyebabkan kehilangan kalium, magnesium dan zink melalui
urin. Oleh karena itu keseimbangan mineral-mineral ini perlu diperhatikan.
SEE THIS VIDEO
credit by SCOME